Selasa, 19 Oktober 2010

Dinamika Hidrosfer


DINAMIKA HIDROSFER


A.     PENGERTIAN HIDROSFER DAN SIKLUS AIR
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kehidupan di bumi. Contohnya, proses pembentukan muka bumi, erosi, pengangkutan, dan pengendapan.
Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O. Air dapat ditemukan dalam tiga wujud, yaitu : padat, cair, dan gas.
Lebih dari 70% permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju, maupun uap air di atmosfer. Seluruh lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi tersebut disebut hidrosfer. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat diperbaharui (renewable). Air mempunyai daya regerenasi dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air (water circle). Pemanasan air laut oleh sinar matahari dapat terus menerus berlangsung.

Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, sedang dan panjang.
  1. Siklus pendek
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi di atas laut, selanjutnya membentuk awan dan jatuh sebagai hujan di laut setempat. Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5 0C). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).

  1. Siklus sedang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya membentuk awan yang terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Namun, terbentuknya awan tidak selalu di atas laut sehingga ada kemungkinan yang terbawa angin adalah uap airnya. Setelah di atas daratan uap air berubah menjadi awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di darat ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke dalam tanah, mengalir di sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

  1. Siklus panjang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya seperti pada siklus sedang, uap air atau awan terbawa angin menuju daratan hingga pegunungan tinggi. Karena pengaruh suhu, uap air berubah menjadi kristal-kristal es atau salju. Kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju yang membentuk gletser, mengalir masuk ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

B.     AIR DI DARATAN
Lapisan hidrosfer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu air asin dan air tawar, dan masing-masing dibedakan sebagai berikut :

1.      Air tawar
a.      Rawa
Rawa yaitu daerah dataran rendah yang tergenang air, baik yang berasal dari air hujan, air tanah maupun dari aliran air tawar yang menggumpal.

1)      Jenis rawa
Berdasarkan sifat airnya, rawa dibedakan menjadi dua, yaitu rawa pasang surut dan rawa lebak.
a)      Rawa pasang surut adalah rawa yang pengisian airnya dipengaruhi oleh adanya pasang surut laut atau sungai.
b)      Rawa lebak adalah rawa yang pengisian airnya dipengaruhi oleh adanya hujan, baik yang turun di sekitar rawa maupun di daerah hulu.
Berdasarkan pergantian airnya, ada dua jenis rawa, yaitu :
a)      Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian
b)      Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian
Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·        Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum, kadar keasaman air mencapai 4,5.
·        Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme yang hidup.
·        Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·        Airnya tidak terlalu asam.
·        Banyak organisme yang hidup.
·        Dapat diolah menjadi lahan pertanian.

Manfaat rawa bagi kehidupan kita adalah :
a)      Seperti enceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan bioas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding, dan lain-lain.
b)      Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut.
c)      Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat.
d)      Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
e)      Dapat menahan kerasnya terjangan gelombang tsunami.

2)      Potensi dan pengelolaan rawa
Rawa dapat menjadi tempat sumber cadangan air, yaitu dengan menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya. Rawa masih dapat diupayakan untuk kegiatan pertanian jika dilakukan reklamasi terhadap rawa tersebut. Kendala utama yang dihadapi dalam rangka reklamasi dan pengembangan wilayah rawa adalah tingkat kemasaman tanah yang tinggi dan ketersediaan unsur hara dalam tanah yang rendah.

b.      Danau
Yaitu cekungan yang terisi oleh air dengan permukaan air lebih tinggi dari rata-rata permukaan air laut.

1)      Jenis danau
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi dua macam, yaitu danau alam dan danau buatan.

a)      Danau alam
Danau alam merupakan danau yang terbentuk secara alami. Danau alam dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
·        Danau tektonik
Yaitu danau yang terbentuk sebagai hasil tenaga tektonik, contohnya danau Maninjau di Sumatera dan danau Poso di Sulawesi.

·        Danau vulkanik
Yaitu jenis danau yang terbentuk di daerah kawah bekas letusan gunung api akibat proses vulkanisme. Contohnya, danau kawah gunung Kelud dan danau Grati di Jawa Timur.
·        Danau tekton vulkanik
Merupakan jenis danau yang terbentuk akibat gabungan dari proses tektonik dan vulkanik, contohnya danau Toba di Sumatera Utara.
·        Danau glasial
Yaitu danau di daerah es/gletser seperti danau-danau besar di perbatasan antara USA dengan Canada.
·        Danau karst
Yaitu danau yang terbentuk di daerah kapur sebagai hasil pelarutan batu kapur. Contohnya Dolina, Polye, dan Lokva di daerah Gunung Kidul Jawa Tengah.

b)      Danau buatan
Merupakan jenis danau yang sengaja dibuat oleh manusia. Danau buatan juga disebut waduk atau bendungan. Contoh danau buatan antara lain waduk Jati Luhur, dan waduk Karang Kates di Jawa Timur.

2)      Pemanfaatan Danau
Danau bermanfaat antara lain untuk berikut ini :
a)      Irigasi atau pengairan
b)      Pembangkit tenaga listrik
c)      Pemeliharaan ikan
d)      Olahraga air
e)      Pencegah banjir
f)        Rekreasi atau pariwisata

c.       Air Tanah
Yaitu air yang terdapat pada pori-pori di bawah permukaan tanah. Bentuk tubuh air tanah antara lain berupa berikut ini :
Air lebih tinggi dari rata-rata permukaan air laut.
1)      Air tanah dangkal (air preatis)
Yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan yang kedap air dan dekat dengan permukaan bumi. Contohnya air sumur.
2)      Air tanah dalam
Yaitu air tanah yang terdapat pada lapisan yang mengandung air dan berada diantara dua lapisan kedap air. Contohnya sumber air artesis.
Air permukaan mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting, antara lain :
1)      Air sebagai sarana transportasi
2)      Air sebagai sumber air bersih
3)      Air sebagai kegiatan pertanian dan perikanan
4)      Air sebagai sumber energi
5)      Air sebagai sarana pariwisata dan olahraga

d.      Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang rendah atau miring berupa alur tempat air tawar mengalir, baik ke laut maupun ke sungai induknya.
Secara umum aliran sungai selalu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan hilir.
1)      Ciri-ciri daerah bagian hulu sungai antara lain :
a)      Berada di daerah yang tinggi
b)      Aliran airnya sangat deras
c)      Tenaga erosinya sangat kuat ke arah vertikal
d)      Kekuatan erosinya membuat palung berbentuk V
e)      Terdapat air terjun
f)        Terdapat batuan dengan ukuran yang besar
2)      Ciri-ciri daerah bagian tengah sungai antara lain :
a)      Aliran airnya tidak begitu deras, umumnya berada di daerah kaki pegunungan hingga daerah dataran.
b)      Erosi dapat ke arah vertikal dan horizontal.
c)      Kekuatan erosinya membuat palung berbentuk U.
d)      Tidak terdapat air terjun.
3)      Ciri-ciri daerah bagian hilir sungai antara lain :
a)      Aliran airnya lambat dan tenang.
b)      Erosi ke arah horizontal.
c)      Tidak terdapat batuan yang berukuran besar.
d)      Bentuk sungainya berkelok (meander).
e)      Di muara sungainya banyak terdapat sedimen.

Sungai mengalami masa muda, dewasa, dan tua.
1)      Sungai muda
Sungai muda (young) adalah apabila sedang aktif sungai tersebut dapat melakukan pengikisan saluran makin dalam.
2)      Sungai dewasa
Disebut sungai dewasa (mature) apabila sungai tersebut tidak mampu lagi mengikis saluran lebih dalam.
3)      Sungai tua
Disebut sungai tua (old) apabila sungai tersebut telah mempunyai daerah banjir yang luas, daerah meander yang lebar, dan lereng yang landai.

1)      Jenis sungai
Jenis sungai dapat dibedakan berdasarkan sumber airnya, ketetapan alirannya, arah alirannya dan struktur geologinya.
a)      Berdasarkan sumber airnya
·        Sungai mata air adalah sungai yang sebagian besar sumber airnya berasal dari mata air. Contohnya sungai di pulau Jawa.
·        Sungai hujan adalah sungai yang sebagian besar sumber airnya berasal dari air hujan. Contohnya : sungai-sungai di pulau-pulau di kawasan Nusa Tenggara.
·        Sungai gletser adalah sungai yang sebagian besar sumber airnya berasal dari lapisan es atau gletser yang mencair. Contohnya sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja (ansich), bagian hulu sungai Gangga di India.
·        Sungai campuran adalah sungai yang sumber airnya berasal dari aliran es atau gletser yang mencair dan bercampur dengan mata air serta air hujan. Contohnya sungai Digul.
b)      Berdasarkan debit airnya
·        Sungai permanen (tetap) adalah sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Contohnya sungai di pulau Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.
·        Sungai periodik (tidak tetap) adalah sungai yang aliran airnya tidak tetap sepanjang tahun. Contohnya sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
·        Sungai episodik adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contohnya sungai Kalada di Pulau Sumba.
·        Sungai emphemeral adalah sungai yang ada airnya hanya saat musim hujan.
c)      Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya)
·        Sungai konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah lereng awal.
·        Sungai subsekuen, atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya mengikuti strike batuan.
·        Sungai obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah dengan sungai.
·        Sungai resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
·        Sungai insekuen adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh litologi maupun struktur geologi.
d)      Berdasarkan struktur geologi wilayahnya
·        Sungai anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah alirannya meskipun terjadi pengangkatan yang melintang terhadap alirannya.
·        Sungai superimposed adalah sungai yang mengalir pada lapisan sedimen atau dataran aluvial yang menutupi lapisan batuan di bawahnya.

2)      Pola aliran sungai
a)      Pola dendritik (tree like)
Merupakan pola aliran sungai yang tidak teratur, mirip cabang atau akar tanaman.
b)      Pola rectangular
Merupakan pola aliran sungai berbentuk empat persegi panjang.
c)      Pola trellis
Merupakan pola aliran sungai berbentuk jaring.
d)      Pola radial
Merupakan pola aliran sungai berbentuk jari-jari.
e)      Pola pinate
Merupakan pola aliran dimana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
f)        Pola annular
Merupakan pola aliran trellis khusus yang dibentuk oleh sungai subsekuen dalam lapisan yang agak lemah pada bukit berbentuk kubah.

3)      Pemanfaatan sungai
Sungai memiliki beberapa manfaat, antara lain :
a)      Air minum
b)      Pengairan (irigasi)
c)      Pembangkit tenaga listrik
d)      Rekreasi dan olahraga
e)      Penghasil bahan bangunan
f)        Sarana transportasi
g)      Jamban

2.      Daerah Aliran Sungai (DAS)
a.      Pengertian DAS
Daerah Aliran Sungai adalah daerah di muka bumi yang airnya mengalir ke arah sebuah sungai apabila hujan turun. Contohnya DAS di Indonesia diantaranya DAS Citarum, DAS Brantas, dll.


b.      Fungsi DAS
Sebuah DAS dianggap berfungsi dengan baik apabila dapat menyediakan sumber daya air dengan jumlah dan kualitas yang relatif tetap dan dengan fluktuasi yang rendah, serta dapat diperkirakan sepanjang tahun.

c.       Pengelolaan dan Usaha Konservasi DAS
Terdapat tiga dimensi pendekatan analisis dalam pengelolaan DAS, yaitu :
1)      Sebagai proses dengan langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan yang terpisah, tetapi masih berkaitan.
2)      Sebagai sistem perencanaan pengelolaan dan sebagai alat implementasi program pengelolaan DAS melalui kelembagaan yang terkait.
3)      Sebagai rangkaian aktivitas yang masing-masing berkaitan dan memerlukan perangkat pengelolaan yang spesifik.

C.     BANJIR
1.      Pengertian dan penyebab terjadinya banjir
Banjir adalah tergenangnya daratan oleh air yang meluap dari tempat-tempat penampungan air bumi. Banyaknya air yang masuk ke penampungan melebihi kapasitas (daya tampungnya) sehingga air meluap. Luapan air dari penampungan ternyata juga melebihi daya serap daratan sehingga air tidak dapat lagi terserap ke dalam tanah. Akibatnya, air menggenangi daratan dalam waktu tertentu yang tidak terlalu lama.

a.      Jenis banjir
Jenis banjir dibedakan menjadi 3, yaitu :
1)      Banjir sungai
2)      Banjir danau, dan
3)      Banjir laut pasang

1)      Banjir sungai
Terjadi karena air sungai meluap, curah hujan yang tinggi serta mencairnya es atau gletser di kawasan hulu menjadi penyebab meluapnya sungai.

2)      Banjir danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol. Meluapnya air danau disebabkan oleh :
a)      Terjadinya badai atau angin yang sangat kuat
b)      Masuknya air ke dalam danau, baik curah hujan maupun dari sungai

3)      Banjir laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi. Banjir yang merupakan gelombang pasang yang sampai ke daratan akibat gempa bumi disebut tsunami.

b.      Penyebab banjir
Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya banjir adalah peristiwa alam, kondisi alam, dan aktivitas manusia.

1)      Faktor peristiwa alam
Bersifat dinamis, kondisi iklim yang ekstrem, antara lain intensitas curah hujan yang tinggi, penurunan tanah, dan pendangkalan sungai.


2)      Faktor kondisi alam
Bersifat statis, antara lain kondisi geografis, topografi, serta kondisi sungai yang meliputi kemiringan aliran, sedimentasi, dan bentuk aliran.

3)      Faktor aktivitas manusia
Bersifat dinamis, antara lain melakukan pembangunan di kawasan daratan banjir, mendirikan pemukiman, dll.

2.      Dampak terjadinya banjir
a.       Dampak negatif bagi lingkungan fisik
1)      Terkelupasnya lapisan tanah paling atas yang mengandung banyak unsur hara.
2)      Vegetasi yang hilang bersamaan dengan terkelupasnya lapisan tanah.
3)      Kondisi air tanah terganggu.
4)      Terjadinya polusi di sekitar pemukiman penduduk.
b.      Dampak negatif bagi lingkungan sosial
1)      Tempat tinggal penduduk hilang
2)      Jaringan transportasi terputus
3)      Cadangan bahan makanan habis
4)      Kondisi psikologis penduduk terganggu

3.      Usaha mengurangi resiko terjadinya banjir
a.       Mengadakan reboisasi
b.      Mempertinggi kemampuan sungai dalam menerima masukan air
c.       Membuat kolam-kolam penampungan air
d.      Tidak membuang sampah di sembarang tempat


4.      Usaha penanggulangan banjir
a.       Membangun dam-dam darurat di sekitar lokasi rawan banjir
b.      Memfungsikan pompa air

5.      Usaha perbaikan kerusakan akibat banjir
a.       Bantuan darurat
b.      Memperbaiki bersama fasilitas yang rusak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar